REMAJA IDEAL
Ketemu lagie dwe ma buletin yang ditunggu-tunggu, yang jelaz dan paztinya Cuma bulletin RIHLAH dunkzz..
Kakak2, adhek2 n temand2 cmua pazti ga sabar pengen baca Rihlah kand?! Pazti jiwa Remaja Muslim kaliand da mencuat-cuat haus akan informasi dari qt toh..!! apalagi dalam usia yang bisa dibilang sedang “Bunga-bunganya” sebagai seorang remaja atau bahasa kerennya Teenager gtho.. (gaya!! >_<) Tentuna masa depan bangsa Indonesia qt tercinta ada ditangan qt sebagai seorang pemuda juga dumz..
Remaja berperan penting dalam kehidupan di dunia ini. Potensi yang dimiliki sangat besar jika diasah dan disinergikan, potensi-potensi itu akan menghasilkan ledakan yang dahsyat. Tapi percuma saja kalo pemudanya bermalas-malasan (termasuk yang malas beneran), tidak bersemangat dan mudah putus asa apa lagi kalo diajak halaqah atau ngaji aja susah? Hmm, kalo begitu gimana mau jadi pemuda muslim yang ideal? Gimana mau jadi anak muda yang bertakwa?
Sobat Muslim, ada orang bilang: “Yang muda yang berkarya dan jangan cuma bicara”. Cee’ilee.. Kita di Rihlah ini bukan bicara, tapi menulis. Yup, insya Allah tulisan ini sebagai wujud nyata sumbangan pemikiran dan dakwah, usaha untuk menyemangati dan mengkritisi kondisi pemuda saat ini. Prikitiw!
Nah, gimana sih kriteria pemuda Islam yang ideal? dan sifat-sifat dasar yang dituntut dari pemuda Islam? Yuk, ini juga perlu jadi catatan dan tolak ukur buat kita, menurut Dr. M. Manzoor Alam (1989 : 40-43) kriteria dan sifat-sifat dasar tersebut adalah :
-
Percaya dan hanya menyembah kepada Allah. Firman Allah Swt. (yang artinya):“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepada anaknya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman besar.” (QS Luqman [31]: 13)
-
Berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua, Islam menekankan pentingnya berbuat kepada kedua orang tua dan merupakan bagian terhadap penyembahan terhadap Allah Yang Maha Kuasa. Sebagaimana dalam firman Allah Swt. (yang artinya) “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (QS al-Israa [17]: 23)
-
Jujur dan bertanggungjawab, remaja Islam patutnya berikhtiar untuk memanfaatkan amanah yang berupa kekayaan, kedudukan, kesehatan, tindakan, pengetahuan dan lainya (termasuk dakwah). Firman Allah Swt.(yang artinya): “Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh Telah kami binasakan. dan cukuplah Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS al-Israa [17]: 16-17)
-
Persaudaraan dan kasih sayang, remaja Islam juga harus memiliki sifat kasih sayang antar sesamanya dan hendaknya dibarengi dengan semangat berkorban. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS al-Hujuraat [49]: 10)
-
Bermusyawarah, setiap individu memiliki perbedaan, agar tidak terjadi perpecahan dan kesalahpahaman dalam bermasyarakat, tentunya pemuda Islam juga harus perpegang teguh pada norma-norma permusyawarahan. Seperti yang telah diamanatkan Allah Swt. (yang artinya): “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya”. (QS Ali ’Imran [3]: 159)
Ibnu Abbas ra berkomentar: “Tidak ada seorang nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (30-40 tahun). Begitu pula tidak ada seorang alim pun yang diberi ilmu melainkan ia dari kalangan remaja.” Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala, namanya Ibrahim.” (QS al-Anbiyaa [21]: 60)
Remaja seperti merekalah yang kita patut teladani, ilmu pengetahuan, semangat berjuang, jiwa berkorban dan ketakwaan semata-mata hanya mengharap ridho Allah dan RasulNya.
Potret buram
Saat ini kita patut bangga atas prestasi anak muda Indonesia dalam berbagai bidang. Di bidang sains, pemuda Indonesia menjuarai olimpiade internasional seperti meraih medali perak pada tahun 2008 lalu, dalam ajang Internasional Mathematics Olympiad (IMO), Internasional Biology Olympiad (IBO) dan masih banyak lagi.
Di antara segudang prestasi yang diraih nggak kalah banyak juga pemuda yang terjerumus dalam pergaulan yang salah. Budaya seks bebas yang mudah dijumpai. Hampir ada di setiap kampung maupun kota besar. Narkoba pun merajalela. Padahal pakai narkoba bukan solusi yang gentleman “nggak cool banget dach!”. Lagian, apa nggak pada nyadar kalo banyak yang meninggal akibat OD (over dosis). Di media massa juga seperti terbiasa memberitakan tentang aborsi akibat pergaulan seks bebas. Apa mungkin si perempuan belum siap atas kehamilannya dan status buruk yang dicap kemudian menggugurkan kehamilannya. Ada juga bayi yang sudah dilahirkan sengaja dibunuh oleh ibunya. Waduh, parah banget!
Sobat Muslim, seharusnya “kita jangan jadi bebek” alias mengikuti budaya Barat mulai dari cara berpakaian, hedonisme, hura-hura, pergaulan bebas terus suka mengkonsumsi narkoba. Pemuda adalah penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin negara bahkan dunia. Negara pastinya hancur jika remaja tidak segera diselamatkan. Nggak percaya? Jangan dicoba!
Bukan perkara sulit untuk mewujudkannya jika kita mau melakukan perubahan mulai pada diri kita sendiri. Jangan cuma bicara “Talk less do more” Hehehe. Nah, pertanyaannya adalah bagaimana mewujudkan supaya kita menjadi pemuda yang ideal menurut Islam? Hmm.. tentunya dengan belajar sebagai langkah awal mendalami Islam yang seutuhnya kemudian segera menyampaikan ilmu yang kita dapat dan kita pahami kepada teman-teman yang lainnya dengan cara berdakwah. Oh indahnya jika semua itu bisa terwujud. Tapi, memang harus diusahakan untuk terwujud. Itulah mengapa kita wajib berdakwah. Yuk ah, moga kita makin takwa dan semangat untuk belajar Islam dan mendakwahkannya. Siap? Yes We Can..!!